Pengkondisi Suhu Ruangan


1. Tujuan [Kembali]

Untuk memenuhi tugas elektronika
- Untuk mengetahui penerapan dari OP-AMP comparator non-inverting dengan vref -
- pengaplikasian OP-AMP comparator non-inverting dengan Vref=- pada rangkaian pengondisi suhu ruangan menggunakan sensor LM35

2. Alat dan Bahan [Kembali]

1) Alat
  • Generator



Fungsi: 
sebagai power supply, untuk mengubah energi mekanik menjadi energi listrik DC

Spesifikasi:
Rating Application Table
ModelStandby RatingPrime RatingContinuous RatingData Sheets
60 Hz
kW (kVA)
50 Hz 
kW (kVA)
60 Hz
kW (kVA)
50 Hz 
kW (kVA)
60 Hz
kW (kVA)
50 Hz 
kW (kVA)
60 Hz50 Hz 
DQKB1750 (2188)1500 (1875)1600 (2000)1350 (1688)1450 (1813)1200 (1500)D-3220/3224D-3221
DQKC2000 (2500)1650 (2063)1825 (2281)1500 (1875)1600 (2000)1200 (1500)D-3222/3225D-3223
DQKDNot Rated1800 (2250)Not Rated1600 (2000)Not Rated1320 (1650)Not RatedD-3250
DQKH2250 (2813)2000 (2500)Not RatedNot RatedNot RatedNot RatedD-3235D-3236


2) Bahan

  • Resistor
Gambar 1


Specifications

 

Resistance (Ohms)

1K

Power (Watts)

0.25W, 1/4W

Tolerance

±5%

Packaging

Bulk

Composition

Carbon Film

Temperature Coefficient

350ppm/°C

Lead Free Status

Lead Free

RoHS Status

RoHS Compliant

Fungsi: Sebagai penghambat arus listrik

  • Transistor

   


Fungsi :  pemutus, penyambung, modulasi tegangan, dan modulasi sinyal

konfigurasi pin :

  • pin 1 adalah Kolektor
  • pin 2 adalah basis
  • pin 3 adalah emitter

seperti yang kita ketahui masing-masing kaki atau pin tersebut memiliki fungsi berbeda jadi tidak boleh tertukar atau terbalik karena jika tertukar bisa saja menyebabkan short atau rangkaian tidak akan bekerja secara optimal.

Datasheet Transistor BC547

  • Jenis : NPN
  • Tipe : BC547
  • Kemasan Paket : TO-92
  • Nilai Penguatan ( hfe) : Max. 800
  • Arus Kolektor (Ic) : Max. 0,1A
  • Tegangan Emitor / emitter – Basis (VEB) : 6V
  • Tegangan Kolektor - Emitor / emitter –  (VcB) : Max. 50V
  • Tegangan Kolektor – Basis (VcB) : Max. 50V
  • Disisipasi Kolektor : 0,5W
  • Frekuensi Transisi : 300MHz
  • Nilai Noise : - dB
  • Suhu Kerja : Max. 150°C

  • OP-AMP

Op-Amp LF351
Gambar 2

Fungsi: sebagai penguat sinyal

Konfigurasi pin :
  • Pin1 (Offset Null 1): Pin ini digunakan untuk menghilangkan tegangan offset & keseimbangan tegangan input daya.
  • Pin2 (Inverting input daya): Pembalikan sinyal input
  • Pin3 (Non-Inverting input daya): Input sinyal non-pembalik
  • Pin4 (VEE): GND (-Ve Supply input daya)
  • Pin5 (Offset Null 2): Pin ini digunakan untuk menghilangkan tegangan offset & keseimbangan tegangan input daya.
  • Pin6 (Output): output daya dari Op-amp
  • Pin7 (VCC): + Input Supply
  • Pin8 (NC): Tidak ditautkan
Spesifikasi:
  • Supply tegangan ± 18V
  • Diferensial tegangan input daya: ± 30V
  • Kisaran supply input daya adalah ± 15V
  • Timbal suhu 260℃
  • Suhu persimpangan adalah 115℃
  • Tegangan Offset input daya adalah 5mV
  • Pemborosan daya adalah 670mW

  • KOMPONEN INPUT (LM35)

Fungsi : mendeteksi suhu ruangan dengan output sebesar 10mV/celcius

Spesifikasi IC LM 35

Berikut spesifikasi IC LM 35

  • Sensitivitas suhu linier sebesar 10mV/C
  • Jangkauan maksimal suhu yang diukur antara -55 hingga 150 C.
  • Daerah kerja tegangan 4 hingga 30volt.
  • Arus kurang dari 60uA.
  • Ketidak linier-an kurang lebih 1/4 C.

  • KOMPONEN OUTPUT (LED)
Fungsi: Sebagai indikator 

Nilai tegangan maksimal LED berdasarkan warna
Infra merah : 1,6 V.
Merah : 1,8 V – 2,1 V
Oranye : 2,2 V.
Kuning : 2,4 V.
Hijau : 2,6 V.
Biru : 3,0 V – 3,5 V.
Putih : 3,0 – 3,6 V.
Ultraviolet : 3,5 V.    
  • KOMPONEN LAIN
  • Motor DC


Motor DC memiliki 3 bagian utama untuk berputar antara lain:
  • Current elektromagnet atau biasa disebut dinamo. Dinamo silinder terhubung ke as untuk menggerakkan beban. Untuk kasus motor DC kecil kutub utara dan selatan berganti lokasi saat dinamo berputar.
  • Kutub medan. Terbagi menjadi dua yaitu kutub utara dan kutub selatan.
  • Commutator. Fungsi komponen ini untuk mentransmisikan arus antara dinamo dan sumber daya.

Fungsi: mengubah energi listrik menjadi energi kinetik atau gerakan(motion).

  • GROUND



Fungsi : Sebagai penghantar arus listrik ke tanah


3. Dasar Teori [Kembali]

  • Resistor








  • Transistor

Teori Transistor

Termasuk dalam komponen semikonduktor aktif adalah transistor, Transistor sebenarnya kepanjangan dari Transfer dan Varistor. Mengenal karakteristiknya transistor terbagi dua kategori ialah  Bipolar Junction Transistor (BJT)  dan Unipolar Transistor. Kerja transistor pada dasarnya difungsikan sebagai saklar elektronik (Switching) dan penguat sinyal (Amplifier).

Sekitar tahun 1947an, Tiga orang ilmuwan fisika asal Amerika yaitu William Shockley beserta rekannya John Barden, dan W. H Brattain yang tergabung sebagai peneliti pada sebuah laboratorium milik perusahaan AT&T Bell, merekalah yang berhasil pertama kali menemukan Transistor 

Transistor adalah nama yang diberikan oleh ilmuwan John Robinson karena sifat kerjanya komponen ini yang dapat menghantarkan energi dengan kekuatan daya hantar dapat ditentukan dengan cara mengatur nilai tahanan pada bias pengontrolnya. Pernyataan ini sesuai dengan kepanjangan kata dari transistor yaitu Transfer (Pemindahan) dan Varistor (Variable Resistor).

Dan sekitar tahun 1958an, komponen transistor mulai digunakan pada rangkaian elektronik dalam projek-projek penelitian para ilmuwan tersebut.

 Simbol Transistor


Karakteristik Transistor


Karakteristik Transistor
Karakteristik Transistor





  • Op-Amp (Operational Amplifier)     
        Penguat operasional (Operational Amplifier) atau yang biasa disebut dengan op-amp, merupakan penguat elektronika yang banyak digunakan untuk membuat rangkaian detektor, komparator, penguat audio, video, pembangkit sinyal, multivibrator, filter, ADC, DAC, rangkaian penggerak dan berbagai macam rangkaian analog lainnya. Op-amp pada umumnya tersedia dalam bentuk rangkaian terpadu yang memiliki karakteristik mendekati karakteristik penguat operasional ideal tanpa perlu memperhatikan apa yang terdapat di dalamnya. Ada tiga karakteristik utama op-amp ideal, yaitu;

1. Gain sangat besar (AOL >>). 
    Penguatan open loop adalah sangat besar karena feedback-nya tidak ada atau RF = tak    terhingga. 
2. Impedansi input sangat besar (Zi >>).
     Impedansi input adalah sangat besar sehingga arus input ke rangkaian dalam op-amp sangat kecil sehingga tegangan input sepenuhnya dapat dikuatkan. 
3. Impedansi output sangat kecil (Zo <<). 
    Impedansi output adalah sangat kecil sehingga tegangan output stabil karena tahanan beban lebih besar yang diparalelkan dengan Zo <<.

 Adapun simbol op-amp adalah seperti pada gambar 64
                                         
                                                                         Gambar 7
dimana,
V1 adalah tegangan masukan dari kaki non inverting 
V2 adalah tegangan masukan dari kaki inverting 
Vo adalah tegangan keluaran

sehingga
Adapun tegangan output maksimum yang dapat dihasilkan adalah :
dibawah tegangan sumber +-Vs = +-Vsat

   Tegangan output maksimum secara praktis dihasilkan sekitar 2 Volt dibawah tegangan sumber ±Vs dan disebut juga sebesar tegangan saturasi ±Vsat . Gambar 65 memperlihatkan kurva karakteristik hubungan Vi terhadap Vo untuk rangkaian op-amp dengan tegangan input dihubungkan ke kaki input non inverting (+) dan tegangan 0 Volt (di ground) ke kaki input inverting (-). Sesuai dengan nama input op-amp yaitu apabila input dimasukkan ke kaki non inverting (+) yang artinya tidak membalik maka tegangan output yang dihasilkan adalah sefasa dengan tegangan input. Seperti terlihat pada gambar 1 yaitu saat input Vi bertegangan positif maka output yang dihasilkan juga bertegangan positif dan sebaliknya
                                      Gambar8 Rangkaian op-amp dengan kurva karakteristik I-O

  • Komparator non inverting dengan Vref -

    Rangkaian komparator non inverting dengan tegangan input Vi berupa gelombang segitiga dan tegangan referensi Vref ¹ 0 Volt baik positif maupun negatif adalah seperti gambar 9 
Gambar 9 Rangkaian komparator non inverting

    Untuk menghitung berapa tegangan ambang VUT atau VLT maka lakukan pemisalan kondisi tegangan output VO sama dengan +Vsat atau –Vsat. 
    Misalkan tegangan output VO = +Vsat seperti gambar 101 maka dapat dihitung tegangan ambang atas VLT

Gambar 10 Rangkaian komparator non inverting saat VO = +Vsat

    Misalkan tegangan output VO = -Vsat seperti gambar 102 maka dapat dihitung tegangan ambang bawah VUT

Gambar 11 Rangkaian komparator non inverting saat V0= -Vsat

    Bentuk gelombang tegangan output VO dengan Vref - adalah seperti pada gambar 12 dan karakteristik I-O seperti pada gambar 13

Gambar 12 Bentuk gelombang tegangan output dengan Vref = bertegangan negatif

Gambar 13 Kurva karakteristik I-O dengan Vref = bertegangan negatif
Sehingga: 

  • Sensor Suhu LM35
               Sensor suhu LM35 adalah komponen elektronika yang memiliki fungsi untuk mengubah besaran suhu menjadi besaran listrik dalam bentuk tegangan. 
Sensor Suhu LM35 yang dipakai dalam penelitian ini berupa komponen elektronika elektronika yang diproduksi oleh National Semiconductor
LM35 memiliki keakuratan tinggi dan kemudahan perancangan jika dibandingkan dengan sensor suhu yang lain, LM35 juga mempunyai keluaran impedansi yang rendah dan linieritas yang tinggi sehingga dapat dengan mudah dihubungkan dengan rangkaian kendali khusus serta tidak memerlukan penyetelan lanjutan.

    IC LM 35 ini tidak memerlukan pengkalibrasian atau penyetelan dari luar karena ketelitiannya sampai lebih kurang seperempat derajat celcius pada temperature ruang. Jangka sensor mulai dari – 55°C sampai dengan 150°C, IC LM35 penggunaannya sangat mudah, difungsikan sebagai kontrol dari indicator tampilan catu daya terbelah. IC LM 35 dapat dialiri arus 60 Î¼ A dari supplay sehingga panas yang ditimbulkan sendiri sangat rendah kurang dari 0 ° C di dalam suhu ruangan.
Untuk mendeteksi suhu digunakan sebuah sensor suhu LM35 yang dapat dikalibrasikan langsung dalam C (celcius), LM35 ini difungsikan sebagai basic temperature sensor.

    Adapun keistimewaan dari IC LM 35 adalah :
·         Kalibrasi dalam satuan derajat celcius.
·         Lineritas +10 mV/ º C.
·         Akurasi 0,5 º C pada suhu ruang.
·         Range +2 º C – 150 º C.
·         Dioperasikan pada catu daya 4 V – 30 V.
·         Arus yang mengalir kurang dari 60 Î¼A


  Pada rangkaian pengkondisi suhu ruangan ini, digunakan sensor LM 35, dimana nantinya akan menyala secara otomatis saat mendeteksi suhu ruangan telah mencapai suhu ≥ 30, dan penghangat akan menyala secara otomatis saat mendeteksi suhu ruangan < 160.

4. Prinsip Kerja [Kembali]

    Prinsip kerjanya yaitu, Output dari komponen lm35 memiliki satuan tegangan 10 milivolt(mv), output ini kemuadian di sambungkan dengan penguat lm741 non-inverting sebesar 10 kali, jadi misalkan output dari lm35 sebesar 10mv maka output dari penguatan sebesar 100mv. Output ini kemudian disambungkan dengan penguat komparator op-amp dilanjutkan dengan motor pendingin dan penghangat, masing-masing op amp pada tiap-tiap motor di beri tegangan dc yang berbeda, pada motor pendingin di beri tegangan sebesar 3v dan penghangat 1,6v. saat masukan pada komparator pendingin besar dari 3v maka, motor pendingin akan aktif, dan saat masukan pada komparator penghangat kurang dari 1,6v maka motor pengahangat akan aktif.  

   Pada rangkaian pengkondisi suhu ruangan ini, digunakan sensor LM 35, dimana nantinya pendingin akan menyala secara otomatis saat mendeteksi suhu ruangan telah mencapai suhu ≥ 30, dan penghangat akan menyala secara otomatis saat mendeteksi suhu ruangan < 160.
  Saat suhu ruangan sebesar < 160C  maka tegangan output oleh sensor LM35 akan mengalami penguatan sebesar 10x oleh op amp non inverting amplifier. maka arus akan masuk ke dalam komparator inverting karena Vin < Vref (prinsip kerja komnparator inverting). kemudian arus melalui resistor 100ohm dan ke kaki basis transistor, lalu keluar ke kaki emitter dan menuju Motor dan LED (sebagai indikator), lalu penghangat akan menyala. dan arus berakhir di ground.

   Saat suhu ruang sebesar ≥ 300C maka tegangan ouput oleh sensor LM35akan mengalami penguatan sebesar 10x oleh op amp non inverting amplifier. maka arus akan masuk ke dalam komparator non inverting karena Vin > Vref (prinsip kerja komparator non inverting).kemudian arus melalui resistor 100ohm dan ke kaki basis transistor, lalu keluar ke kaki emitter dan menuju Motor dan LED (sebagai indikator), lalu pendingin menyala, dan arus berakhir di ground.


5. Bentuk Rangkaian [Kembali]


6. Video [Kembali]





7. Link Download [Kembali]
   
    Download HTML klik disini
    Download video klik disini
    Download rangkaian aplikasi komparator non- inverting Vref negatif klik disini
    Download Datasheet klik disini


Controlled Sources


- Untuk memahami penggunaan OP-AMP pada rangkaian elektronika
 
 - Untuk mengetahui cara mengendalikan sumber tegangan dan arus dengan 
 
   menggunakan OP-AMP 
 
- untuk memahami materi controlled sources pada OP-AMP


A. Alat

1. Voltmeter DC

Fungsi : Untuk menunjukkan besar tegangan yang melaluinya




Spesifikasi:


2. Generator DC
Fungsi : Untuk mengubah energi mekanik menjadi energi listrik DC


Spesifikasi:

Rating Application Table
ModelStandby RatingPrime RatingContinuous RatingData Sheets
60 Hz
kW (kVA)
50 Hz 
kW (kVA)
60 Hz
kW (kVA)
50 Hz 
kW (kVA)
60 Hz
kW (kVA)
50 Hz 
kW (kVA)
60 Hz50 Hz 
DQKB1750 (2188)1500 (1875)1600 (2000)1350 (1688)1450 (1813)1200 (1500)D-3220/3224D-3221
DQKC2000 (2500)1650 (2063)1825 (2281)1500 (1875)1600 (2000)1200 (1500)D-3222/3225D-3223
DQKDNot Rated1800 (2250)Not Rated1600 (2000)Not Rated1320 (1650)Not RatedD-3250
DQKH2250 (2813)2000 (2500)Not RatedNot RatedNot RatedNot RatedD-3235D-3236

B. BAHAN 

1. Battery
 
Fungsi : Sebagai sumber arus listrik dengan menyimpan energi potensial listrik  

Spesifikasi : BAT1 12V


2. OP-AMP

Fungsi : Sebagai penguat sinyal listrik
 

Konfigurasi pin :
  • Pin1 (Offset Null 1): Pin ini digunakan untuk menghilangkan tegangan offset & keseimbangan tegangan input daya.
  • Pin2 (Inverting input daya): Pembalikan sinyal input
  • Pin3 (Non-Inverting input daya): Input sinyal non-pembalik
  • Pin4 (VEE): GND (-Ve Supply input daya)
  • Pin5 (Offset Null 2): Pin ini digunakan untuk menghilangkan tegangan offset & keseimbangan tegangan input daya.
  • Pin6 (Output): output daya dari Op-amp
  • Pin7 (VCC): + Input Supply
  • Pin8 (NC): Tidak ditautkan
Spesifikasi:
  • Supply tegangan ± 18V
  • Diferensial tegangan input daya: ± 30V
  • Kisaran supply input daya adalah ± 15V
  • Timbal suhu 260℃
  • Suhu persimpangan adalah 115℃
  • Tegangan Offset input daya adalah 5mV
  • Pemborosan daya adalah 670mW

3. Resistor

Fungsi : Sebagai penghambat arus listrik 

Spesifikasi :
 

Specifications

 

Resistance (Ohms)

1K

Power (Watts)

0.25W, 1/4W

Tolerance

±5%

Packaging

Bulk

Composition

Carbon Film

Temperature Coefficient

350ppm/°C

Lead Free Status

Lead Free

RoHS Status

RoHS Compliant

 
4. Ground

Fungsi : Sebagai penghantar arus listrik ke tanah




15.4 Sumber Terkendali

Operasioal amplifier (op-amp) dapat digunakan dalam bentuk berbagai tipe dari sumber terkendali. Sebuah tegangan dapat digunakan untuk mengontrol sebuah tegangan atau arus output, atau sebuah arus input dapat digunakan untuk mengontrol sebuah arus atau tegangan output. Tipe-tipe dari koneksi ini dapat digunakan dalam berbagai instrument rangkaian. 

1.   Sumber Tegangan Terkendali Tegangan

Sebuah bentuk ideal dari sumber tegangan yang mempunyai output V0 dikontrol oleh sebuah input tegangan V1 seperti yang ditunjukkan pada gambar 15.16

 output dati tegangan terlihat bergantung pada input tegangan (perkalian dengan faktor k). tipe dari rangkaian ini dapat dibangun menggunakan sebuah op-amp sebagaimana yang terlihat pada gambar 15.7.



Rangakaian tersebut satu menggunakan input inverting (pembalik) dan yang lainnya menggunakan input non-inverting (tidak pembalik).

Tegangan output dari gambar rangkaian 15.17a dapat dihitung dengan cara:

Sedangkan tegangan output dari gambar rangkaian 15.17b adalah

2.      Sumber Arus Terkendali Tegangan

Bentuk ideal dari rangkaian yang arus outputnya terkendali oleh tegangan terlihat pada gambar 15.18.

Arus output bergantung terhadap tegangan input. Praktis sirkuit dapat dibangun sebagaimana pada gambar 15.19 dengan arus output melewati beban resistor RL dikendalikan oleh tegangan input V1.


Arus yang melewati beban Rl dapat dilihat menjadi:

3.      Sumber Tegangan Terkendali Arus

Bentuk ideal dari sumber tegangan terkendali oleh arus input ditunjukkan oleh gambar 15.20.

Tegangan output bergantung kepaada arus inputnya. Bentuk praktis dari rangkaian yang dibangun menggunakan op-amp ditunjukkan pada gambar 15.21.


Tegangan outputnya dapat dilihat menjadi

4.      Sumber Arus Terkontrol Arus

Bentuk ideal dari rangkaian yang dikendalikan oleh arus input ditunjukkan pada gambar 15.22.


Pada rangkaian tipe ini, arus output bergantung pada arus input. Bentuk praktis dari rangkaiannya ditunjukkan oleh gambar 15.23.

Arus input I1 dapat ditunjukkan untuk menghasil pada arus output I0, oleh karena itu:

 4. Example[kembali]

1.    Hitunglah IL untuk rangkaian berikut


jawab: 


2.   Hitunglah V0 untuk rangkaian berikut


jawab: 

 5. Problem[kembali]
1. Problem 11
Untuk rangkaian Gambar 15.54, hitung IL.
Jawab : 


2. Problem 12

Hitung Vo untuk sirkuit Gambar 15.55. 
Jawab :

 

 6. Pilihan Ganda[kembali]

1. Bagian kutub positif dari OP-AMP disebut bagian ......
 
    a. Non Inverting
 
    b. Inverting
 
    c. Input
    
    d. Output

2. Berikut adalah jenis-jenis sumber terkendali, kecuali ...

    a. Sumber tegangan terkendali tegangan

    b. Sumber arus terkendali tegangan

    c. Sumber tegangan terkendali arus

    d. Sumber arus terkendali arus

    e. Sumber arus terkendali arus dan tegangan


Cara kerja rangkaian OP-AMP. Pertama, arus akan mengalir dari power supply berupa battery dan Generator DC dengan tegangan sebesar 12V. Setelah itu, arus akan mengalir melewati resistor yang mana terjadi penurunan tegangan atau arus. Kemudian, arus akan mengalir menuju OP-AMP yang mana terjadi penguatan sinyal listrik. Apabila arus menuju ke bagian positif dari OP-AMP, maka tegangan output OP-AMP akan menjadi positif juga, sebaliknya apabila arus menuju ke bagian negatif dari OP-AMP, maka tegangan output OP-AMP akan berubah tanda, jika input positif, maka outputnya akan menjadi negatif, sedangkan jika input negatif, maka outputnya akan menjadi positif..


Foto Rangkaian Percobaan


Rangkaian 15.17a


Rangkaian 15.17b



Rangkaian 15.19

Rangkaian 15.21



Rangkaian 15.23


Rangkaian 15.54

Rangkaian 15.55



Video Percobaan









 
Rangkaian 15.17a    klik disini
Rangkaian 15.17b    klik disini
Rangkaian 15.19      klik disini
Rangkaian 15.21      klik disini
Rangkaian 15.23      klik disini
Rangkaian 15.54      klik disini
Rangkaian 15.55      klik disini
Simulasi Rangkaian klik disini
Gambar Rangkaian  klik disini
Gmbar komponen    klik disini
HTML                     klik disini 

MODUL 4 PRATIKUM uP dan uC

[KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA] DAFTAR ISI     1. Pendahuluan     2. Tujuan     3. Alat dan Bahan     4. Dasar Teori     5. Percob...