TUGAS PENDAHULUAN 1 MODUL 3




1. Kondisi
[Kembali]

Percobaan 2 Kondisi 5

Buatlah rangkaian seperti gambar percobaan 2, ganti probe dengan LED biasa dan common katoda segment dalam satu rangkaian.

2. Gambar Rangkaian Simulasi [Kembali]

Gambar 2.1 Rangkaian Asynchronous Binary Conter percobaan 2a

Gambar 2.2 Rangkaian Asynchronous Binary Counter Percobaan 2b



3. Video Simulasi [Kembali]






4. Prinsip Kerja [Kembali]

Pada rangkaian Asynchronous counter pada percobaan 2, terdapat input yang terdiri dari 6 sakelar, dimana sakelar ini dapat terhubung ke VCC (memberikan logika 1) dan dapat juga terhubung ke ground (unruk memberikan logika 0). Sakelar tersebut kemudian dihubungkan dengan counter dengen IC 74LS90 dan 7493.

Pada percobaan 2a, kaki input CKA dan CKB dihubungkan ke clock, sedangkan pada percobaan 2B, hanya kaki CKB yang terhubung ke clock dan kaki CKA dihubungkan dengan output Q0 dari counter 74LS90. Begitu juga dengan CKA dan CKB dari counter 7493.

Rangkaian di atas akan mengeluarkan logika 4 bit yang mana kemudian output 4 bit dari masing-masing counter akan dihubungkan dengan decoder yang mengubah logika 4 bit menjadi 7 bit dan kemudian output 7 bit tersebut dihubungkan ke 7-segment untuk menampilkan outputnya. selain dihubungkan dengan seven segment, output dari counter juga dihubungkan dengan LED yang mana ketika logika 1 maka LED akan hidup dan ketika logika 0 LED akan mati.

Pada counter 74LS90, R0(1) dan R0(2) berfungsi sebagai Reset dan R9(1) serat R9(2) berfungsi sebagai Set. Oleh karena itu, ketik R0(1) dan R0(2) diberikan logika 1, maka output akan di reset ke dalam logika 0 sehingga seven segment akan menunjukkan angka 0 dan LED tidak menyala, jadi dalam kondisi ini ketika R9(1) atau R9(2) diberikan logika 1 maka output Q0, Q1, Q2 dan Q3 akan low atau berlogika 0. Sedangkan ketika R9(1) dan R9(2) diberikan logika 1, maka output kan di set menjadi nilai maksimal dari bit yang dihitung yaitu 9 (1001), dan dalam kondisi ini, ketika R0(1) atau R0(2) diberika logika apapun (don't care) maka output dari Q0, Q1, Q2, dan Q3 berturut-turut adalah 1, 0, 0,1. Sedangkan ketika salah satu dari R0 dan R9, seperti R1(0) dan R9(1) berlogika 1, maka outputnya akan bergantian berlogika 1 (dalam posisi count). Sehingga pada seven segment akan terlihat outptu menghitung tetapi tidak berurutan. Akan tetapi ketika CKA dihubungkan dengan output Q0, maka seven segment akan menampilkan hitungan 0-9 atau 0000-1001 secara berurutan.

Pada counter 7493, hanya terdapat R0(1) dan R0(2) yang mana ketika diberikan logika 1, amak akan mereset semua output menjadi logika 0 dan seven segment akan menampilkan angka 0 serta LED tidak akan menyala. Sedangkan ketika salah satu dari R0(1) dan R0(2) berlogika 1 maka outputnya akan dalam posisi count atau menghitung naik tetapi tidak berurutan. Akan tetapi ketika CKA dihubungkan dengan Q(0) maka seven segmen akan menampilkan hitungan naik dari 0000- 1111.

5. Link Download [Kembali]

  • Download HTML [klik disini]
  • Download Rangkaian Simulasi[klik disini]
  • Download Video Simulasi [klik disini]
  • Download Datasheet IC74LS90  [klik disini]
  • Download Datasheet IC7493 [klik disini]
  • Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    MODUL 4 PRATIKUM uP dan uC

    [KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA] DAFTAR ISI     1. Pendahuluan     2. Tujuan     3. Alat dan Bahan     4. Dasar Teori     5. Percob...